![]() |
Foto istimewa |
SOFIFI – Usai resmi dilantik oleh Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda, Senin (26/5/2025), pasangan Bupati dan Wakil Bupati Pulau Taliabu periode 2025–2030, Sashabila Widya Mus dan La Ode Yasir, langsung dihadapkan pada sejumlah tantangan serius yang menuntut aksi cepat.
Gubernur Sherly dalam arahannya menekankan pentingnya memulai kerja sejak hari pertama, tanpa menunggu lima tahun untuk menunjukkan hasil. “Jabatan ini adalah amanat. Jangan menunggu lima tahun baru bekerja, tapi mulai hari ini,” tegasnya.
Salah satu fokus utama yang menjadi sorotan adalah rendahnya angka kepesertaan BPJS di Pulau Taliabu. Gubernur menyebutkan bahwa keaktifan BPJS di wilayah itu masih berada di angka 60 persen. “Ini harus ditingkatkan. Warga yang ber-KTP harus bisa akses layanan kesehatan secara merata,” tandas Sherly.
Selain kesehatan, sektor pendidikan dan layanan publik juga menjadi sorotan. Pemerintah Provinsi Maluku Utara tengah menyiapkan program kerja prioritas 100 hari, dan Gubernur berharap Taliabu tak ketinggalan dalam menyusun dan mengeksekusi program strategis daerah.
Pelantikan yang berlangsung di Aula Nuku Kantor Gubernur di Sofifi ini juga menjadi penanda berakhirnya proses politik yang panjang dan melelahkan. Gubernur Sherly bahkan menyebut bahwa pasangan Sashabila-Yasir telah melewati ujian demokrasi yang berat hingga dua kali di Mahkamah Konstitusi.
“Pemimpin itu punya garis tangan. Tapi saya ingin ingatkan, yang menang harus merangkul yang kalah. Kita ini satu rumah besar: Indonesia,” pesannya sambil mengutip pesan Presiden RI.
Dengan legitimasi penuh dan dukungan politik yang kuat, masyarakat kini menanti gebrakan konkret dari pasangan Sashabila-La Ode Yasir. Publik Taliabu berharap, kepemimpinan baru ini tidak hanya simbolik, tetapi mampu menjawab kebutuhan dasar rakyat—terutama di bidang pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur desa. (Red/dam)