Puting Beliung Porak-porandakan Gane Timur

Editor: Admin

Empat Rumah Hancur, Warga Mengungsi — Legislator Desak BPBD Segera Bertindak

Foto rumah yang roboh 


GANE TIMUR, HALMAHERA SELATAN — Bencana angin puting beliung melanda Desa Wosi, Kecamatan Gane Timur, Jumat (13/6/2025) sore. Hembusan angin kencang yang terjadi sekitar pukul 17.00 WIT itu memorak-porandakan permukiman warga, menyebabkan empat rumah rusak berat dan memaksa pemiliknya mengungsi.

Empat rumah yang terdampak milik warga:

Rakib Hi. Amaliddin

Dahalan Amat

Sahrin Bada

Tamin Muhli

Meskipun tak ada korban jiwa, kerugian material ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Atap-atap rumah beterbangan, dinding jebol, dan perabotan rumah tangga rusak berat akibat hempasan angin yang datang secara tiba-tiba.

 "Kami trauma. Angin datang mendadak, suara gemuruhnya sangat menakutkan. Kami hanya bisa menyelamatkan diri. Sekarang kami tinggal di rumah keluarga, berharap bantuan segera datang," ujar Rakib Hi. Amaliddin, korban terdampak.

Menanggapi bencana tersebut, anggota DPRD Halmahera Selatan dari Dapil Gane Timur, Qisman Abdula, turun langsung ke lokasi kejadian. Ia mengecam lambannya respons dari pemerintah daerah, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), yang hingga berita ini diturunkan belum juga menurunkan tim tanggap bencana ke lapangan.

 "Begitu saya dapat informasi, saya langsung ke lapangan. Tapi sampai saat ini belum ada satu pun petugas BPBD yang datang. Ini mencerminkan lemahnya manajemen darurat kita," tegas Qisman.

Ia meminta Pemkab Halmahera Selatan segera mengirim bantuan darurat berupa logistik, tenda, dan bahan bangunan. Menurutnya, dalam situasi seperti ini, tidak boleh ada ruang untuk keterlambatan.

Warga Desa Wosi masih dilanda ketakutan. Cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Kekhawatiran akan bencana susulan makin besar, terutama karena belum ada kepastian dari pemerintah terkait penanganan darurat.

Sementara itu, pengamat kebencanaan dan aktivis sosial setempat mengingatkan bahwa keterlambatan penanganan dapat memperburuk kondisi psikologis dan sosial warga terdampak. Mereka mendesak pemerintah daerah segera membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) di wilayah rawan bencana seperti Gane Timur.

Bencana ini menjadi ujian nyata terhadap kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam menghadapi situasi darurat. Warga berharap tidak hanya janji-janji kosong, tetapi tindakan konkret yang cepat, terukur, dan berkelanjutan.

Redaksi Lugopost.id akan terus memantau perkembangan penanganan bencana ini, serta mengawal akuntabilitas dan kinerja pemerintah daerah dalam menjamin keselamatan dan hak-hak warga yang terdampak. (Idham)


Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com