Sultan Ternate: Budaya Adalah Aset Utama Kota Ternate di Masa Depan

Editor: Admin

Buka Festival Legu Taranoate di Ternate Selatan, Sultan Ingatkan Pentingnya Menjadikan Budaya sebagai Ikon Perekonomian Daerah

Foto istimewa: Sultan Ternate, Hidayatullah Sjah (dok ; Idham/Lugopost.id) 
Ternate, Maluku Utara - Sultan Ternate Hidayatullah Sjah menegaskan bahwa budaya merupakan satu-satunya kekayaan utama yang dimiliki Kota Ternate untuk menopang perekonomian di masa depan. Pesan itu disampaikan dalam sambutannya pada pembukaan Festival Budaya Adat Legu Taranoate yang dipusatkan di Lapangan Perikanan Bastiong, Kecamatan Ternate Selatan, Kamis (16/10/2025).

Festival tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, dan turut dihadiri oleh Gubernur Maluku Utara Serly Djoanda, Wakil Gubernur, Forkopimda, Wali Kota Ternate, serta jajaran Kesultanan Ternate.

Dalam sambutannya, Sultan Ternate, Hidayatullah, Sjah mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya kembali Festival Legu Taranoate setelah sempat terhenti selama beberapa tahun karena berpulangnya almarhum ayahanda.

“Festival ini sudah sering kami gelar di masa lalu, namun sempat terhenti karena ayah saya meninggal. Kini kami memulainya kembali, dan untuk pertama kalinya digelar di wilayah Ternate Selatan, bukan lagi di Ternate Utara,” ujar Sultan.

Penampilan seni budaya tradisional Kesultanan Ternate dalam pembukaan Festival Budaya Adat Legu Taranoate di Lapangan Perikanan Bastiong, Kecamatan Ternate Selatan, Kamis (16/25). Foto: Idham / Lugopost.id
Menurutnya, penyelenggaraan festival di Ternate Selatan mencerminkan semangat keterbukaan budaya yang menaungi seluruh masyarakat di Kota Ternate.

“Karena adat Ternate, maka semua yang mendiami Ternate berpijak di atas budaya Ternate, dengan prinsip: di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” ucapnya.

Lebih lanjut, Sultan mengingatkan tentang tantangan masa depan Kota Ternate dalam 30 tahun mendatang. Ia menilai, tanpa strategi pembangunan berbasis kebudayaan, Ternate berpotensi mengalami penurunan daya saing ketika daerah-daerah lain di Maluku Utara telah berkembang pesat.

“Tiga puluh tahun ke depan, Kota Ternate bisa menjadi kota yang sulit didiami bila tidak dipersiapkan sejak sekarang. Ketika daerah lain memiliki pelabuhan dan bandara sendiri, Ternate akan sangat terpengaruh,” kata Sultan.

Sultan menekankan, peningkatan pendapatan masyarakat Ternate di masa depan tidak dapat bergantung pada sumber daya alam, melainkan melalui pengembangan budaya dan pariwisata sebagai sektor unggulan.

Penampilan seni budaya tradisional Kesultanan Ternate dalam pembukaan Festival Budaya Adat Legu Taranoate di Lapangan Perikanan Bastiong, Kecamatan Ternate Selatan, Kamis (16/25). Foto: Idham / Lugopost.id

“Kota Ternate tidak memiliki nikel, emas, maupun sumber alam lain. Yang kita punya adalah budaya dan jasa. Itulah yang harus dikembangkan menjadi ikon ekonomi daerah,” tegasnya.

Ia mencontohkan keberhasilan Bali yang mampu menjadikan budaya sebagai kekuatan ekonomi yang mendunia.

“Kalau Bali bisa berhasil, kenapa Ternate tidak bisa? Semua tergantung pada kemauan dan keikhlasan kita dalam membangun,” ujarnya.

Menutup sambutannya, Sultan Ternate menyampaikan apresiasi dan doa bagi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang telah hadir membuka festival budaya tersebut.

“Semoga Bapak Wakil Presiden senantiasa diberkahi Allah SWT, dilindungi dari mara bahaya, disehatkan jasadnya, dimudahkan rezekinya, dan ditinggikan derajatnya di dunia dan akhirat,” tutup Sultan.(*)


Editor | Idham Hasan. 

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com