“Dokter absen, manajemen bungkam, Direktur diminta dicopot.”
![]() |
Puluhan pasien memadati ruang tunggu poli RSUD Labuha. Pasien mengaku ditelantarkan tanpa kepastian pelayanan, sementara pihak rumah sakit bungkam atas keluhan masyarakat. |
“Dari tadi kami disuruh menunggu, tapi dokter tidak ada. Ini sudah lama sekali, apalagi sekarang hari Jumat, waktunya singkat. Kami tidak tahu harus bagaimana,” keluh seorang pasien yang meminta namanya tidak perlu diberitakan.
Keluhan serupa juga dilontarkan pasien lain. Mereka menilai waktu dan kesehatan yang mestinya diprioritaskan justru terabaikan.
“Kami sudah menunggu dari jam 8 pagi sampai sekarang, tapi dokter tidak muncul. Kami hanya dibiarkan tanpa kepastian. Kami minta direktur rumah sakit segera mengevaluasi seluruh dokter,” ungkap pasien lainnya dengan keluhan yang sama.
Kondisi ini disebut bukan kejadian baru. Menurut pasien, praktik buruk pelayanan medis di RSUD Labuha sudah berulang kali terjadi tanpa solusi.
![]() |
Puluhan pasien memadati ruang tunggu poli RSUD Labuha. Pasien mengaku ditelantarkan tanpa kepastian pelayanan, sementara pihak rumah sakit bungkam atas keluhan masyarakat. |
“Pelayanannya buruk, tidak layak memimpin rumah sakit daerah. Ini jelas-jelas tidak sejalan dengan visi-misi kepala daerah soal peningkatan layanan kesehatan,” tegas salah satu pasien.
Ironisnya, hingga berita ini diturunkan pihak RSUD Labuha memilih bungkam. Tidak ada klarifikasi resmi mengenai absennya dokter maupun desakan pencopotan direktur. (*)
Editor | Idham Hasan