Pemuda Bobisingo dan Tutumaloleo Akhiri Pertikaian, Sepakat Damai di Polsek Galela

Editor: Admin

 

Pertikaian berkepanjangan antara sejumlah pemuda Desa Tutumaloleo dan Desa Bobisingo, Kecamatan Galela Utara, akhirnya berakhir damai. Proses mediasi berlangsung di Polsek Kecamatan Galela pada Senin (1/9/2025) sore hingga malam.

Galela Utara – Pertikaian berkepanjangan antara sejumlah pemuda Desa Tutumaloleo dan Desa Bobisingo, Kecamatan Galela Utara, akhirnya berakhir damai. Proses mediasi berlangsung di Polsek Kecamatan Galela pada Senin (1/9/2025) sore hingga malam.

Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Aipda Asri, Kasub Sektor Galela Utara (Salimuli), dan dihadiri oleh unsur pemerintah desa serta pemuda dari kedua belah pihak. Hadir dalam kesempatan itu antara lain Idham Hi Abdullah (Ketua BPD Desa Bobisingo), Jufri Abd Salam (Wakil Ketua BPD Bobisingo), Faid Bayan (Kepala Desa Tutumaloleo), Muamar Hamisi (Sekdes Tutumaloleo), Asbar Kuseke (Pemuda Desa Bobisingo), serta Hasbul Rajab (Pemuda Desa Tutumaloleo)

Sekdes Tutumaloleo, Muamar Hamisi, mengungkapkan bahwa keributan bermula dari pesta hiburan yang diwarnai minuman keras.

“Peristiwa ini berawal dari pengaruh minuman keras. Kita jangan pernah bosan untuk saling menasihati. Jika ada perkelahian, kita harus cepat koordinasi untuk menyelesaikan, supaya tidak berkepanjangan,” ujarnya.

Dari pihak Bobisingo, Asbar Kuseke menekankan pentingnya penyelesaian melalui jalur kekeluargaan.

“Akar persoalan konflik ini memang ada, tapi belum ada konsep kuat untuk penyelesaian jangka panjang. Saya berharap kepolisian, pemerintah desa, dan tokoh masyarakat terlibat secara intens. Jangan terpancing narasi provokatif di media sosial,” tegasnya.

Sementara itu, Hasbul Rajab, pemuda Tutumaloleo, menyambut baik perdamaian yang tercapai.

“Kami setuju dengan perdamaian ini, supaya kedua belah pihak bisa bebas ke mana saja tanpa rasa takut. Kami akan pulang ke kampung untuk sampaikan bahwa masalah ini sudah selesai secara damai,” katanya.

Idham Hi Abdullah, Ketua BPD Bobisingo, berharap para orang tua turut menjadi penyejuk, bukan pemicu.

“Kalau ada gesekan, kita sebagai orang tua jangan memanasi, tapi harus mendamaikan serta meredam konflik di kalangan anak muda,” pesannya.

Kasub Sektor Galela Utara, Aipda Asri, menegaskan bahwa kesempatan mediasi ini dimaksudkan untuk mencari solusi permanen.

“Karena kedua belah pihak ingin penyelesaian cepat dan damai, maka silakan sampaikan semuanya agar tidak ada lagi yang disimpan. Dengan begitu, persoalan ini bisa benar-benar selesai,” tuturnya.

Proses mediasi yang berlangsung lebih dari satu jam sempat diwarnai perdebatan sengit. Namun akhirnya, kedua belah pihak sepakat mengakhiri konflik dengan berjabat tangan, saling memaafkan, dan berpelukan sebagai simbol persaudaraan.

Pertemuan ini menegaskan komitmen bersama bahwa pertikaian serupa tidak boleh lagi terulang, demi terciptanya suasana aman dan rukun di Galela Utara. (Red/tim)

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com