Merah Putih Berkibar di Puncak Gunung Awu, Pemuda FAALS dan BPKEL OI KUDA LUMPING MANADO Rayakan Kemerdekaan dari Jalur Baru.

Editor: Admin

 

Foto istimewa 

Kendahe, Sangihe – Semangat kemerdekaan terasa berbeda tahun ini di Kepulauan Sangihe. Pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, sebanyak 10 pecinta alam asal Manado bergabung dengan Forum Anak Alam Soa (FAALS), Desa Kendahe II Soa, untuk mendaki Gunung Awu melalui jalur baru yang dirintis pemuda desa.

Pendakian ini dipimpin langsung oleh Ketua FAALS, Rizaly Lopes, yang sebelumnya bersama delapan rekannya sukses membuka jalur alternatif dari wilayah Kakewang menuju puncak Gunung Awu setinggi 1.323 meter di atas permukaan laut (MDPL).

Pada momentum bersejarah ini, bendera Merah Putih dibentangkan di puncak Gunung Awu tepat pukul 10.00 WITA, diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dinyanyikan bersama-sama oleh para pendaki. Suasana penuh haru dan kebanggaan menyelimuti seluruh peserta.

“Bagi kami, kemerdekaan bukan hanya soal mengenang perjuangan masa lalu, tetapi juga bagaimana generasi muda menjaga alam, merawat warisan tanah air, dan memperkenalkan potensi desa ke dunia luar. Gunung Awu adalah simbol itu semua,” ujar Rizaly.

Salah satu pendaki Manado, Muhamad DJihan Sabari, mengaku terkesan dengan jalur baru yang dibuka FAALS. Menurutnya, selain menantang, jalur ini menawarkan panorama hutan tropis yang masih alami. 

“Pendakian ini menjadi perjalanan bersejarah setelah tertunda 16 tahun sejak tahun 2009 saat pulang ke kampung halaman orang tua Ayah saya di Kendahe II Soa, dengan jalur yang landai di awal lalu ekstrem di pos-pos akhir, dan diharapkan ke depan Forum Anak Alam Soa mampu mengelola serta memperbaiki jalur pendakian sekaligus membuka peluang bagi UMKM masyarakat sekitar. Ini pengalaman luar biasa. Kami merasa bersatu dengan teman-teman FAALS, seperti merayakan kemerdekaan dengan cara yang paling dekat dengan alam,” katanya.

Yang membuat pendakian ini semakin istimewa adalah keikutsertaan dua pendaki senior asal Sangihe, Soepratman Kaempe (55 tahun) dan Muhamad Manabung (46 tahun). Kehadiran mereka menjadi penegas bahwa semangat cinta alam tidak mengenal batas usia.

Dalam sambutannya di puncak, Soepratman Kaempe memberikan motivasi khusus kepada generasi muda FAALS. “Kalian anak-anak muda harus terus menjaga semangat ini. Gunung bukan hanya tempat berpetualang, tapi juga sekolah kehidupan. Dari sini kita belajar tentang persaudaraan, keteguhan, dan tanggung jawab menjaga bumi. Teruslah melangkah, jangan pernah berhenti mencintai alam dan tanah kelahiran kalian,” pesannya.

Kebersamaan antara pendaki muda dan senior ini menjadi bukti nyata semangat persatuan lintas generasi dan lintas daerah di Sulawesi Utara. Melalui pendakian kemerdekaan ini, mereka berharap jalur Gunung Awu semakin dikenal sebagai destinasi wisata alam yang aman, ramah, dan penuh nilai kebersamaan.

“Ini baru awal. Semoga di tahun-tahun berikutnya, semakin banyak pemuda dari berbagai daerah yang datang, agar Gunung Awu bukan hanya milik Kendahe, tapi juga menjadi kebanggaan seluruh Indonesia,” tutup Rizaly.

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com