Ketua PBNU Dikritik Keras karena Jadi Komisaris PT Gag Nikel, GENINUSA: Harus Mundur!

Editor: Admin
Sekretaris Jenderal Gerakan Santripreneur Nusantara (GENINUSA), Arya Nur Fauzi, melontarkan kecaman keras terhadap Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Fahrur Rozi atau yang akrab disapa Gus Fahrur, atas keterlibatannya dalam industri pertambangan nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Jakarta — Sekretaris Jenderal Gerakan Santripreneur Nusantara (GENINUSA), Arya Nur Fauzi, melontarkan kecaman keras terhadap Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Fahrur Rozi atau yang akrab disapa Gus Fahrur, atas keterlibatannya dalam industri pertambangan nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Gus Fahrur tercatat menjabat sebagai komisaris di PT Gag Nikel, sebuah perusahaan tambang yang kini tengah menjadi sorotan publik karena aktivitasnya dinilai merusak lingkungan kawasan konservasi laut dunia di Raja Ampat. Pulau Gag, dengan luas sekitar 6.300 kilometer persegi, tergolong pulau kecil yang seharusnya dilindungi dari kegiatan pertambangan berdasarkan UU No. 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

"Ironisnya, Ketua PBNU justru menjadi bagian dari PT Gag Nikel yang jelas-jelas punya rekam jejak perusakan hutan dan ekosistem laut di Pulau Gag," tegas Arya dalam pernyataan resminya, Minggu (9/6). Ia menilai kehadiran Gus Fahrur di struktur komisaris perusahaan tambang tersebut mencederai marwah PBNU sebagai organisasi keagamaan yang seharusnya menjadi garda moral bangsa.

Kritik ini muncul setelah viralnya aksi-aksi penolakan dari berbagai pihak terhadap aktivitas tambang di Raja Ampat, yang dinilai mengancam keberlanjutan lingkungan serta menggerus potensi wisata alam unggulan Indonesia. Raja Ampat dikenal sebagai salah satu destinasi wisata bahari terbaik dunia, yang menawarkan keanekaragaman hayati laut yang tinggi dan memikat wisatawan domestik maupun internasional.

Lebih lanjut, Arya menyoroti sikap diam PBNU yang dinilai justru memperparah ketidakpercayaan publik. "Mirisnya, hingga saat ini PBNU belum menunjukkan sikap yang jelas. Seolah ingin menutupi fakta bahwa salah satu ketuanya terlibat dalam industri yang merusak alam," ujarnya

GENINUSA pun menuntut Gus Fahrur segera mengundurkan diri dari posisinya sebagai komisaris PT Gag Nikel sebagai bentuk tanggung jawab moral. Bila tidak, Arya menyatakan bahwa Gus Fahrur seharusnya melepaskan jabatannya sebagai Ketua PBNU.

"Ini bukan hanya soal posisi jabatan, tapi soal prinsip. Jika beliau tidak mundur dari perusahaan tambang, maka beliau harus mundur dari PBNU. Ini penting demi menjaga nama baik dan kepercayaan umat terhadap PBNU," pungkas Arya

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari PBNU maupun dari Gus Fahrur terkait desakan tersebut. (Red/tim)


Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com