![]() |
Foto istimewa |
Gunung Awu, Sangihe – Delapan pemuda dari komunitas Forum Anak Alam Soa (FAALS), Desa Kendahe II Soa, Kecamatan Kendahe, Kabupaten Kepulauan Sangihe, mencatat sejarah baru dengan membuka jalur pendakian alternatif menuju Puncak Gunung Awu setinggi 1.323 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Jalur ini dirintis dari wilayah Kakewang, desa mereka sendiri, dan menjadi bentuk nyata semangat generasi muda dalam memperkenalkan serta merawat potensi alam daerah. Perintisan berlangsung selama satu bulan, dimulai dari pembukaan awal hingga pendakian resmi yang dilakukan pada 26 April 2025.
Uniknya, jalur ini dibagi menjadi enam pos, dengan waktu tempuh sekitar 4–5 jam dari Pos 1 ke basecamp (Pos 6), dan tambahan 20 menit untuk mencapai puncak. Puncak Gunung Awu kini ditandai dengan plakat triangulasi bertuliskan "Gunung Awu 1323 MDPL", menjadi simbol keberhasilan mereka menaklukkan jalur tersebut.
Proses pembukaan jalur dilakukan secara bertahap: minggu pertama lima anggota FAALS membuka jalur hingga Pos 3 yang ditandai dengan pohon durian; minggu berikutnya tiga anggota lain melanjutkan hingga Pos 5; dan pada minggu ketiga, seluruh tim menyelesaikan jalur sampai ke puncak.
Ketua FAALS, Rizali Lopes, menyatakan bahwa inisiatif ini lahir dari kerinduan akan jalur lama melalui kebun Bio yang sudah lama tidak digunakan, sekaligus sebagai upaya menciptakan jalur baru yang lebih aman dan mudah diakses.
“Lebih dari sekadar jalur pendakian, ini adalah simbol semangat dan kecintaan pemuda desa terhadap tanah kelahiran mereka. Kami ingin dunia tahu bahwa Kendahe II Soa memiliki alam yang luar biasa dan layak untuk dijelajahi,” ujar Rizali.
Langkah para pemuda ini mendapat sambutan hangat dari komunitas pecinta alam di Sangihe. Jalur baru ini tak hanya menampilkan lanskap hutan tropis yang alami, tetapi juga menjadi wujud kontribusi nyata anak muda dalam pelestarian lingkungan dan pengembangan wisata lokal.
FAALS berharap, keberhasilan ini menjadi awal dari berbagai kegiatan positif yang dapat memperkuat peran pemuda desa dalam menjaga dan mempromosikan kekayaan alam Kepulauan Sangihe ke tingkat yang lebih luas. (Red/tim)